Kamis, 04 Maret 2010

hei para tetua...

kini tempat yang dulu aku bangkanan, tempat yang dulu sempat ku jadikan andalan untuk hidup ku dimasa depan, mulai memunculkan wujud yang selama ini tak mau ku lihat, semua mulai terbuka atau mulai membukakan dirinya untuk sengaja ku lihat, selama ini yang aku rasa baik untuk ku jadikan panutan mulai memberikan sesuatu yang memuakan, keinginan yang hanya ada untuk menyelamatkan diri sendiri tanpa memperlihatkan keinginan menyelamatkan sejawatnya mulai terasa sehingga begitu menyebalkan dan membuat ku muak, harus kah aku melawan? atau hanya menjadi bisu di tengah keramaian? para tetua yang selama ini menjadi panutan pun subah mulai mengikis perlahan di dalam pikiran ku, ingin ku teriak, tapi apa itu yang terbaik? atau harus aku terbawa oleh arus itu? haruskah sebuah idealisme terjual hanya karena? damn.... i don't like it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar